Minggu, 28 Maret 2010
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan computer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).
Akan dibahas sedikit tentang bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel coaxial hingga teknologi laser. Keterbatasan pengalaman menyebabkan tulisan ini pun terbatas sifatnya.
Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan
Mungkin anda sudah bertanya di dalam hati, kok setiap pembahasan tentang jaringan komputer perlu dibahas tentang topology computer network pada bagian awalnya? Tentu jawabnya bisa bermacammacam, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (baik home network, SOHO network ataupun network kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network).
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu
Ring Topology
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Linear Bus Topology
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).
star topology
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih beres tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimtool, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect) maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan. Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yang menyebut tree topology, dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.
Tree Topology
Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk
menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang
tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang
lain.
Pengantar DNS (Domain Name Server)
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi
dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi
harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan
makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana
DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah
domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama
domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di
analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer
mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan
ke IP address.
1.2. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama
komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
1.3. Apa itu DNS?
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet
memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client
yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name.
Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut
berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan
komputer lainnya.
1.4. Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi
menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan
periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
• com Organisasi Komersial
• edu Institusi pendidikan atau universitas
• org Organisasi non-profit
• net Networks (backbone Internet)
• gov Organisasi pemerintah non militer
• mil Organisasi pemerintah militer
• num No telpon
• arpa Reverse DNS
• xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain
training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
1.5. Bagaimana DNS itu bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut
dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local
database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan.
Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Pengantar TCP IP pada Windows NT
Windows NT TCP/IP
TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching “ yang berasal dari proyek
DARPA ( development of Defense Advanced Research Project Agency ) ditahun 1970-an yang
dikenal dengan nama ARPANET.
TCP/IP adalah protokol yang tersedia pada NT 4.0 dengan layanan aplikasi berorientasi internet dan
intranet
TCP/IP sendiri sebenarnya merupakan suite dari gabungan beberapa protokol. Di dalamnya terdapat
protokol TCP, IP, SMTP, POP, dan sebagainya.
TCP
TCP (Transmission Control Protokol ) melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data
dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga
selesai.
Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan
menyertakan nomor seri ( sequence number ).
Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal ACKnowledge
dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK,
maka terjadi “ time out “ yang menandakan pegiriman paket gagal dan harus diulang kemabali.
Model protocol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.
TCP PORT
Port merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari 0 sampai dengan
65.536. Port 0 sampai dengan 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP, TELNET, Mail, Web dan
lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama well known port. Dapat dilihat contoh port pada table
dibawah.
Internet Protokol ( IP )
Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam
paket dengan label berupa IP-address si pengirim dan IP-address penerima.
Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas IP-address yang sesuai, maka
datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya.
IP address terbagi dua ( 2 ) bagian, yaitu :
Network ID ( identitas Jaringan )
HOST ID ( Identitas Komputer )
Penulisan IP address terbagi atas 4 angka, yang masing-masing mempunyai nilai maksimum 255
( maksimum dari 8 bit )
IP Address dirancang dalam beberapa CLASS yang didefinisikan sebagai berikut :
Class A :
Network id Host Id ( 24 bit )
0xxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
Class B :
Network Id Host Id ( 16 bit )
10xx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
Class C :
Network Id Host Id ( 8 bit )
110x xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
Alamat Broadcast
Sebuah Address khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai alamat BroadCast, yaitu alamat yang
dapat dikirim kesemua jaringan sebagai upaya broadcasting.
Broadcasting IP diperlukan untuk :
Memberikan informasi kepada jaringan, bahwa layanan tertentu exist.
Mencari informasi dijaringan
Subnet Mask
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet mask atau address mask.
Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host id. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah
jaringan local atau non local
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi paket data melalui sebuah router. Dengan
demikian diperlukan address mask untuk menyaring ( filter ) IP address dan paket data yang keluar
masuk jaringan tersebut.
Tutorial : TCP/IP
Sebelum TCP/IP digunakan, tentukan lebih dahulu IP-address dan subnet yang akan digunakan. Jika
pada suatu jaringan disertakan dengan IP-address yang berbeda jaringan, maka komputer tersebut
tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan yang sudah ada.
Untuk menghubungkan2 jaringan yang berbeda inilah dibutuhkan alat bantu yang disebut dengan
ROUTER. Router dapat berbentuk mesin Windows NT, UNIX, atau real router seperti CISCO.
Router ini mempunyai 2 IP yang berbeda atau lebih, sesuai dengan jaringan yang dihubungkannya.
Router pada konfigurasi TCP/IP disebut sebagai GATEWAY, yaitu pintu untuk mencapai jaringan
diluar jaringan local.
Testing TCP/IP
Lakukan Testing dengan intruksi IPconfig. Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang pada Komputer
kita, dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah
IPConfig pada jendela command promt dikomputer kita, misalnya adalah kita bias melihat Host Name,
primary DNS jaringan, physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat
dijalankan dengan baik apabila telah terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan
informasi berdasarkan Network Card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik,
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan terhubung
dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada
keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunnya berapa detik itu
menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan
baik, namun seandainya jika kita melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal.
TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan
( karena destinasi/tujuan tidak ditemukan )
Senin, 01 Maret 2010
meninggalnya drumer avenged sevenfold
Kabar ini jelas mengejutkan, karena baru sepekan lalu band yang juga dikenal dengan nama A7X tersebut menyelesaikan materi album tergres mereka. A7X terakhir merilis album self-titled di 2007